image source:http://dreamstudies.org/2009/12/03/calvin-hall-cognitive-theory-of-dreaming/
" Catch Your Dreams Before They Gone Away "
Pertengahan Februari 2012, aku merasa otakku sedang tidak waras dan rasanya aku memang butuh sesuatu yang kurang kerjaan. Berkali-kali aku menyabet novel Harry Potter and the Half Blood Prince yang sudah kubaca mungkin untuk yang ke berapa ratus kalinya sampai akhirnya aku hanya membuka lembaran-lembarannya dengan fokus yang menghilang mendadak. Haah...Malam yang mendung dan panas. Cuaca yang nggak enak begini mungkin mempengaruhi suasana hatiku juga, ya? Alamaaak..
Akhirnya, meski aku juga tidak tahu apa yang akan kulakukan hari ini punya akhir atau tidak, aku memutuskan untuk mencari beberapa gambar es krim di internet. Sebenernya ini juga buang-buang waktu. Tapi, gambar es krim entah mengapa tampak asyik dilihat sampai akhir zaman! Manik kembarku sedang memelototi es krim coklat dengan taburan chochochip yang sama coklatnya ketika tiba-tiba otakku melempar sinyal untuk mengetik d-r-e-a-m pada tab lain. Asli, aku terkejut juga kenapa aku melakukannya. Kadang aku sama sekali nggak mudeng gimana mekanisme kerja otakku. Sering malah...
Klik. Dan..voilaaaa aku nemu gambar yang mentereng coklat pudar ini. Awalnya biasa. Biasa. Biasa. Sumpah..biasaa.. Tapi, sepesekian detik berikutnya pipiku serasa baru saja ditampar buto ijo yang gedenya minta ampun! Ada yang menohok hatiku amat dalam! Aku menduga otakku-lah biang keroknya. Dream? Mimpi?
Ngomongin mimpi emang nggak ada habisnya. Tapi, mimpi yang kayak gimana coba? Normal atau tidak, mendadak aku baru sadar bahwa selama ini aku tidur hanya ingin mendapatkan mimpi. Hiyeee.. Lebih dari itu, aku juga baru sadar bahwa selama ini aku menumpuk segunung mimpi yang kadang-kadang kutelantarkan begitu saja. Kedengarannya jahat (otakku yang menyuruhku jadi orang jahat)! Dan kejahatanku menelantarkan mimpi karena aku sering menunda. Kayaknya sih gitu. Eh? Berarti aku beneran jahaaat dong!
Maaf. Aku langsung nyeplos begitu mengingat mimpiku yang terlantar gara-gara kejahatanku. Iya, aku sering pengen ini itu tapi lebih sering menundanya untuk melakukan usaha demi mendapatkan mimpiku. Konyol memang. Ahhh.. (kenapa jadi random begini?). Jahatnyaaa... Mataku berkedut dan ekspresi wajahku berubah jadi astaga-aku-jahat! Menunda untuk berusaha menangkap mimpiku bikin hatiku mencelos seketika. Kalau begini terus, bisa-bisa aku lupa kalau aku punya mimpi dan mimpi-mimpiku pergi satu per satu. Ngeri.
Nah terus?
-bersambung-
(sebenernya aku sedang tremor membayangkan kengerian gara-gara kejahatanku)